Minggu, 08 Januari 2012

retensio plasenta


  1.  Definisi Retensio Plasenta
Menurut Sarwono Prawirohardjo :
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau  melebihi
waktu 30 menit setelah bayi lahir.

Jenis Retensio Plasenta
1)        Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2)        Plasenta akreta
Implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
3)        Plasenta inkreta
Implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.
4)        Plasenta perkreta
Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus .
5)        Plasenta inkarserata
Tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstruksi ostium uteri.
2.3 Faktor Predisposisi
1.      Grandemultipara dengan implantasi plasenta dalam bentuk plasenta adhesiva, plasenta akreta, plasenta inkreta, dan plasenta perkreta.
2.      Jarak kehamilan terlalu dekat < 2 tahun.
3.      Hidramnion
4.      Gemeli
5.      Janin besar
6.      Anemia
7.      Persalinan oleh dukun
8.      Persalinan dengan tindakan
9.      Riwayat perdarahan post partum pada persalinan yang lalu
10.  Kesalahan dalam menajemen aktif kala III
2.4 Etiologi
·         Sebab Terjadinya Retensio Plasenta:
1.      Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2.      Plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan
·         Sebab Lainnya:
1.      Atonia uteri sebagai lanjutan insersi yang sudah ada sebelumnya atau yang terjadi pada kala III
2.      Pimpinan kala III yang salah
3.      Kontraksi uterus yang hipertronik
4.      Plasenta yang Adhesiva, sukar lepas karena plasenta yang lebar dan tipis
5.      Vili chorialis yang melekat lebih dalam
6.      Kelainan bentuk plasenta sehingga plasenta atau sebagian plasenta sukar lepas
2.5    Patofisiologi
Desidua basalis tidak ada sebagian atau seluruhnya sehingga superfisial otot uterus dapat menembus lebih dalam. Keadaan ini bukan terjadi karena sifat invasi trofoblas yang abnormal melainkan karena adanya defek pada desidua.
Pada daerah superfisial miometrium tumbuh sejumlah besar vena dibawah plasenta. Ruptura sinus-sinus ini terjadi ketika plasenta dikeluarkan secara paksa dan menimbulkan perdarahan dalam jumlah besar.
2.6    Tanda Dan Gejala Retensio Plasenta
GEJALA
SEPARASI/AKRETA PARSIAL
PLASENTA INKARSERATA
PLASENTA AKRETA
Konsistensi uterus
Kenyal
Keras
Cukup
Tinggi fundus
Sepusat
2 jari bawah pusat
Sepusat
Bentuk uterus
Diskoid
Agak globuler
Diskoid
Perdarahan
Sedang, banyak
Sedang
Sedikit/tidak ada
        Tali pusat       
Terjulur sebagian
Terjulur
Tidak terjulur
Ostium uteri
Terbuka
Konstriksi
Terbuka
Separasi plasenta
Lepass sebagian
Sudah lepas
Melakat seluruhnya
Syok
Sering
Jarang
Jarang sekali kecuali akibat inversio oleh tarikan kuat pada tali pusat

2.7    Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Disertai perdarahan
Tanpa perdarahan



           
Dipasang infus dirujuk ke rumah sakit                       Plasenta manual






2.8    Prosedur Plasenta Manual
Apabila plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir:
Coba 1-2 kali dengan perasat Crede

Keluarkan plasenta dengan tangan (plasenta manual)
Pasang infus Dekstrose 5% atau RL, Ibu dalam posisi litotomi dengan narkosa dan segala sesuatunya dalam keadaan steril
Tekniknya : tangan kiri diletakkan difundus, tangan kanan dimasukkan dalam rongga rahim dengan menyusuri tali pusat sebagai penuntun. Tepi plasenta dilepas, ditarik keluar lakukan eksplorasi apakah ada plasentan yang tertinggal dan bersihkan.
Plasenta manual berbahaya karena dapat terjadi robekan jalan lahir dan membawa infeksi

Bila perdarahan banyak, berikan tranfusi darah

Berikan juga obat-obatan seperti uterotonika dan antibiotika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar