Senin, 23 Januari 2012

analisis swot

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Telah disebutkan bahwa suatu rencana yang baik haruslah mengandung uraian tentan asumsi perencanaan (planing asumption). Maksudnya adalah untuk mengetahui dengan jelas berbagai faktor penompang dan atau pun penghambat yang diperkirakan akan dihadapi apabila rencana dilaksanakan . pengetahuan tentang berbagai faktor penompang dan ataupun penghambat ini, dalam pekerjaan administrasi dipandang cukup penting. Dengan diketahuinya berbagai faktor penompang serta penghambat tersebut, akan dapat dilaksanakan berbagai persiapan, sedemikian rupa sehingga pelaksanaan rencana akan dapat lebih lancar.
Untuk dapat mengetahui secara lengkap berbagai faktor penopang serta penghambat, perlu dilakukan pengkajian yang seksama tentang keadaan organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut. Kajian yang seperti ini dikenal dengan nama analisis SWOT.
B.    TUJUAN
•    Tujuan umum
Mampu menjelaskan dan menerangkan analisis SWOT
•    Tujuan khusus
1)    Untuk  menjelaskan pengertian analisis SWOT
2)    Untuk menjelaskan unsur-unsur analisis SWOT
3)    Untuk  menjelskan strategi dalam analisis SWOT
4)    Untuk menjelaskan teknik dalam analisis SWOT

A.    Manfaat
1)    Agar mampu menjelaskan pengertian analisis SWOT
2)    Agar mampu menjelaskan unsur-unsur analisis SWOT
3)    Agar mampu menjelskan strategi dalam analisis SWOT
4)    Agar mampu menjelaskan teknik dalam analisis SWOT



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Unsur-unsur SWOT, dari batasan sederhana ini, segera terlihat dalam analisis SWOT ditemukan ada 4 unsur pokok yang perlu dipahami. Keempat unsur yang dimaksud adalah:
1.    Kekuatan
Yang dimaksud kekuatan (strengh) di sini adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperan besar tidak hanya memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, etapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki organisasi.
2.    Kelemahan
Yang dimaksud dengan kelemahan (weaknessas) disini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar , tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
3.    Kesempatan
Yang dimaksud dengan kesempatan (opportunity) ialah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan besarnya peranan dalam mencapai yujuan organisasi
4.    Hambatan
Yang dimaksud hambatan (threat) ialah kendala yang bersifat negtaf  yang dihadapi oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.
Dari uraian tentang kempat unsur ini,segera terlihat bahwa unsur kekuatan dan kelemahan, pada dasarnay bersifat internal, dalam arti berada di dalam organisasi. Sedangkan unsur kesempatan dan hambatan bersifat eksternal, dalam arti berada diluar organisasi. Untuk keberhasilan pekerjaan perencanaan, keterangan lengkap tentang keempat unsur ini perlu dimiliki.
B.    Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
1)    Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Matriks SWOT Kearns

                      EKSTERNAL
INTERNAL    OPPORTUNITY    TREATHS
STRENGTH    Comporative
Advantage    Mobilitaation
SEAKNESS    Divestment/
Investment    Damage control
Sumber: Hisyam, 1998
Keterangan:
1.    Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
2.    Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
3.    Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
4.    Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
2)     Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
 Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1.    Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
2.    Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3.    Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran


NO    STRENGHT    SKOR    BOBOT    TOTAL
1               
2    Dst            
NO    Total kekuatan            
               
NO    WEAKNES    SKOR    BOBOT    TOTAL
1               
2               
    Total kelemahan           
Selisih total kekuatan – total kelemahan = S-W = x

No     OPPORTUNITY    SKOR    BOBOT    TOTAL
1               
2               
    Total peluang           
                
NO    TREATH    SKOR    BOBOT    TOTAL
1               
2               
    Total tantangan            
Selisih total peluang – Total Tantangan = O – T
Keterangan :
•    Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
•    Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
•    Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
•    Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
C.    Teknik dalam analisis SWOT
Teknis analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap
1.    Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi perlu dilakukan hal-hal berikut
a    Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas dua macam. Pertama, unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri darii tenaga (man), dana (money), sarana (material) serta metode (method). Kedua, unsur fungsi organisasi (fungtion of administration) yang terdiri dari perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), pergerakan (actuating) serta pengawasan (controling).
b    Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai secar umum dapat dibedakan atas dua macam:
o    Nilai penampilan (perfomance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk
o    Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak penting
c    Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
Contoh matrik hasil penilaian terhadap kekuatan dan atau kelemahan yang dimiliki oleh organisasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini
MATRIK KEKUATAN DAN KELEMAHAN ORGANISAISI








d    Menarik kesimpulan hasil penilaian
Pedoman yang dipakai untuk menarik kesimpulan dari hasil penilaian adalah sebagai berikut :
o    Apabila unsur kotak A, maka berarti unsur yang dinilai tersebut merupakan salah satu kekuatan organisasi.
o    Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak B, maka berati unsur yang dinilai tersebut merupakan salah satu dari kelemahan organisasi
o    Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak C, maka berarti unsur yang dinilai tersebut juga merupakan salah satu dari kelemahan organisasi, meskipun peranannya tidak sepenting unsur-unsur yang termasuk dalam kotak B.
o    Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak D, maka berati unsur yang dinilai tersebuk merupakan salah satu dari kekuatan organisasi karena keadaanya memang telah baik.
2.    Melakukan analisis kesempatan organisasi
a    Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal baru
b    Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
3.    Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
MATRIK KESEMPATAN ORGANISASI

   



k




d menarik kesimpulan hasil penelitian
misal, apabila unsur yang di nilai masuk dalam kotak A, maka brarti unsur yang di nilai tersebut merupakan salah satu dari kesempatan organisasi. Karena memang unsur –unsur yang masuk dalam kotak A ini mempunyai daya tarik dan kemungkinan keberhasilan yang tingggi.
3   melakukan analisis hambatan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang di hadapi oleh organisasi perlu di lakukan hal-hal sebagai berikut:
a.     Menetapkan unsur-unsur yang akan di nilai
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan di nilai merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahankebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebagainya yamg seperti ini.
b.     memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan di nilai
nilai yang di berikan secara umum dapat di bedakan atas dua macam sebagai berikut:
•    Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance) yang di nyatakan dengan sering dan jarang.
•    Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang di nyatakan dengan serius dan tidak.
MATRIK KELEMAHAN ORGANISASI
NILAI KOMBINASI ANALISIS SWOT
KESEMPATAN    HAMBATAN    NILAI KOMBINASI
A
A
B
D    D
A
D
A    Ideal business
Speculatif business
Mature business
Troubled business


c.     membuat matrik dari hasil penelitan yang di lalukan
d.    matrik kesimpulan hasil penelitian
Misal, apabila unsur yang di nilai masuk dalam kotak A, maka berarti  unsur yang di nilai tersebut merupakan salah satu dari hambatan organisasi, karena memang unsur-unsur yang masuk dalam kotakA ini sering muncul dan bersifat serius.





BAB III
PENUTUP

A.    kesimpulan
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Dalam mempelajari analisis SWOT terdapat beberapa teknik, metode, dan stategi .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar